Budaya

Indonesia, Jepang akan kerja sama pengarsipan budaya

Digitalisasi diperlukan untuk menyelamatkan arsip dan sejarah, ujar pakar sejarah Indonesia Susanto Zuhdi

Shenny Fierdha Chumaira  | 21.02.2018 - Update : 22.02.2018
Indonesia, Jepang akan kerja sama pengarsipan budaya Ilustrasi arsip di perpustakaan. (Foto file – Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Shenny Fierdha

JAKARTA 

Indonesia dan Jepang akan melakukan kerja sama di bidang pengarsipan untuk warisan budaya.

Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, kerja sama ini dirasa tepat sebab pada April 2017 silam Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan.

Salah satu agenda yang dirumuskan dalam UU ini ialah menciptakan sebuah pusat atau sistem data kebudayaan terpadu.

"Ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan banyak tenaga ahli, pengalaman, pengetahuan, keterampilan, yang belum kita miliki sehingga diperlukan kerja sama dengan Jepang," jelas Hilmar dalam seminar mengenai Arsip Digital Warisan Budaya di Jakarta, Rabu.

Kerja sama tersebut tepatnya dijalin dengan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia dan juga melibatkan seorang pakar sejarah kenamaan Indonesia Profesor Susanto Zuhdi yang merupakan Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia.

Jepang menjadi mitra Indonesia dalam bidang pengarsipan untuk warisan budaya karena negara tersebut sudah berpengalaman dalam melakukan pelestarian dan digitalisasi terhadap benda budaya.

Namun Hilmar tidak menyebutkan kapan pastinya kerja sama akan dimulai.

Arsip adalah sejarah

Sementara itu, Susanto yang juga hadir dalam seminar menekankan pentingnya arsip dan proses pengarsipan dalam pendokumentasian sejarah semua negara, tak terkecuali Indonesia.

"Arsip adalah bukti aktivitas masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga harus dirawat sedemikian rupa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai arsipnya dan tidak menelantarkannya karena arsip merekam sejarah bangsa," ucap Susanto.

Dia juga menilai bahwa digitalisasi penting untuk menyelamatkan arsip supaya arsip tetap awet dan bisa terus dipelajari untuk kepentingan penulisan sejarah.

"Arsip adalah sejarah, sejarah adalah arsip. Digitalisasi diperlukan untuk menyelamatkan arsip dan sejarah," tukas Susanto.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın