Ekonomi

Penghentian pengerjaan proyek layang hanya dua minggu

Pemerintah sudah menetapkan delapan kriteria proyek yang pengerjaannya berhenti sementara.

İqbal Musyaffa  | 22.02.2018 - Update : 23.02.2018
Penghentian pengerjaan proyek layang hanya dua minggu Pekerja konstruksi di lokasi pembangunan Light Rail Transit (LRT) di daerah Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Indonesia pada tanggal 21 Februari 2018. Jakarta memiliki salah satu kepadatan tertinggi di dunia dan memerlukan perbaikan untuk sistem transportasi terpadu. Saat ini, beberapa konstruksi sedang dilakukan untuk mengurangi kemacetan, seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), Bus Rapid Transit (BRT), jalan raya, jalan layang, dan underpass. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin mengatakan penghentian pengerjaan proyek layang (elevated) paling lama hanya dua minggu.

Penghentian tersebut tergantung dengan kecepatan penyelenggara jasa konstruksi menyerahkan dokumen yang dibutuhkan pemerintah untuk dapat melanjutkan proyeknya.

“Buktinya pengerjaan jembatan Holtekamp di Papua sepanjang 732 meter sudah dapat dilanjutkan kembali,” ungkap dia di Jakarta, Kamis.

Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek layang menurut dia bukan berarti membuat target penyelesaian tidak terlaksana.

Seluruh program strategis nasional ujar Syarif, tetap berjalan kecuali proyek layang.

“Kita juga memperhatikan kebutuhan untuk Asian Games dan lebaran,” lanjut Syarif.

Delapan proyek berhenti sementara

Pemerintah sudah menetapkan delapan kriteria proyek yang pengerjaannya berhenti sementara.

Kriteria tersebut antara lain untuk proyek yang menggunakan balok atau gelagar-I beton langsing.

"Kriteria beton langsing tersebut memiliki tinggi 2,3 meter dan lebar 70 sentimeter,” ungkap Syarif.

Proyek selanjutnya adalah yang menggunakan sistem hanging scaffolding seperti pada proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Poyek yang menggunakan sistem balance cantilever precast/in site juga menjadi kriteria proyek juga dihentikan sementara.

Proyek lain adalah yang menggunakan sistem launcher beam/frame serta mempunyai massa tonase yang besar melampaui 150 ton.

Hal yang sama terjadi pada proyek yang memiliki rasio kapasitas angkat terhadap beban kurang dari lima serta mempunyai faktor keamanan sistem bekisting kurang dari empat.

Terakhir adalah proyek adalah proyek yang menggunakan sistem kabel.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın